Edisi Menasehati Diri Sendiri...!

Aku dan Kia

Bagaimana bisa kau melupakanya, jika separuh kenangan hidupnya ada bersamamu dan senyumnya masih terkenang serta fotonya masih kau simpan. Ada apa peh ada apa? apa yang terjadi sehingga mengucilkan nyalai dihati di tambah dengan labilnya keimanan dihati. Hanya demi dia kau rela mengabaikan segalanya...! 

Berharap  pada orang yang tak jelas ujung pangkalnya. Bahkan yang lebih ekstremnya kau juga mengabaikan perasaan yang sudah terang seperti bintang dilangit, orang yang datang membawa mimpi-mimpi masa depan dan janji kehidupan yang lebih mapan kau hiraukan? ada apa dengan mu?

Buka mata dan hatimu, sadarlah dengan apa yang tengah kau lakukan saat ini? Bukankah kau benci sekali dengan dia? sangat membencinya? Kau juga yang bilang bahwa cinta dan benci itu bedanya sangat tipis sekali, seperti sehelai rambut, nyaris tak berbeda.

Apa yang kau harapkan dari seorang yang memiliki karakter terpelit sedunia? Dia memang sahabatmu tapi setidaknya jika kau bisa membuka hati untuk yang lain, duniamu sekarang tidak akan seperti ini.

Bukankah kau yang bilang ingin meningkatkan kualitas hidup, agar tidak stagnan seperti ini? Ya bagaimana kualitas hidupmu akan meningkat jika lingkunganmu seperti ini, aktifitasmu juga seperti ini-inilah, temanmu juga itu-itulah.

Buka mata, hidup tidak sebatas di Almubaarak, PWM, asrama putri Aisyiyah...!!! dunia ini luas...!! mari kita kilas balik sebentar saja. Kau dulu punya cita-cita ingin bertemu dengan banyak pemain sepak bola kelas dunia seperti ya setidaknya Kaka', Ronaldo, Lionel Messi, dulu kau masih kecil dan lugu untuk urusan bola masih di ajarin dengan kakakmu, masih ingatkah kau..?

Kau dulu ingin menjadi wartawan yang bisa meliput perhelatan akbar sekelas Piala Dunia, maka dari itu demi mewujudkan cita-citamu itu, kau mengambil kuliah yang bisa mengakomodir keinginanmu itu, maka itu kau masuk kuliah jurusan Komunikasi FISIP tapi malah kau nyerah pindah ke KPI?

Ah tak jadi soal, cita-cita yang indah dan akan terwujud, jika kau serius menggarapnya, Tapi lihatlah dirimu sekarang ini? apa yang bisa diharapkan oleh seorang IPEH, kau tak bisa melakukan apa-apa dan heranya kau masih tetap menikmati ketidakbisaanmu itu...!! sampai kapan....?

Dan kau sendiri yang bilang telah dipermalukan oleh waktu, meski kau juga bilang sudah keliru. Disini, bumi yang tengah kau pijak ini, siapa yang bisa menutup kekeliruanmu dan juga malumu itu, kecuali kau segera berlalu sebelum terlanjur lebih dipermalukan...! Toh sekarang urusanmu di bumi raflesia ini sudah selesai.

Masih ada harapan diluar sana..., kau pikirkan tentang keluargamu yang tengah menunggumu dengan penuh senyuman dan harapan yang tak bertepi. Mereka tersenyum ikhlas dan mereka tak banyak bicara soal dirimu. Mari sambutlah mereka yang menantikan kepulanganmu.

Ya mari pulanglah ke pangkuan IBUmu.

Lain soal itu maka lain lagi soal satu ini, meski kau sudah merasa dekat dengan Nya tapi jangan geer dulu, bisa jadi amal ibadahmu selama ini sia-sia karena hati yang terus digerogoti oleh rasa galau cemburu dan cinta yang terpendam, kau tau jangan skali-kali membuat Rabbmu cemburu...!!!

#edisi menasehati diri sendiri yang konyol abis. Suka-sukaku dong. hahahaa
Ya bismillah, jika tidak ada yang bisa ku harapkan disini maka dalam tahun ini juga harus bersiap-siap untuk pindah domisili. Pulang ke jawa. Meski disana entah apa yang bisa dikerjakan, tapi setidaknya setiap hari hatiku akan dama bersama keluarga.
LihatTutupKomentar