Aku dan Gulanahku

Mengembala Sapi di rumah pak RT

Rupanya banyak orang bertahan dalam ujian kesabaran  tapi tidak banyak yang bisa melewati ujian kesyukuran. Manusia saat masih tak berpunya dekat dengan Allah rela menjalankan sesuatu dengan bersusah paya tapi jika sudah memiliki segalanya, harta berlimpah jabatan dan istri banyak hahahaa dia spontan akan lupa pada Tuhanya.

Aku perempuan, Aktifis disebuah organisasi nonprofit, organisasi dakwah amar ma'ruf nahi mungkar katanya. Aku ditempah dikader di organisasiku sudah masuk tahun ke-7 . Masih sangat belia, bukan tergantung usia saudara.

Awal mula aku berada disini merasa pesimis karena dakwah islam yang diusung tidak memberikan kontribusi di masyarakat. Aku mencari tambatan hati, maka aku berlabuh di organisasi mahasiswa yang aku anggap bisa mengakomodir kebutuhanku, sebagai muslimah yang sedang mencari jati diri dengan islam yang sesungguhnya sesuai dengan tuntutan Al-Qur'an dan Sunah Rasulullah.

Ada persinggungan hati disini, upss sebentar... jika membicarakan soal ini tak akan pernah ada habisnya. karena begitu panjang perjalanan ku di organisasiku ini.

Karena tidak sepaham dengan idiologi organisasiku maka aku berniat untuk pergi, bahasa kasarnya aku kecewa dan dikecewakan. Sebagaian aktifisnya tidak seperti diriku sendiri. Aku tidak mengatakan bahwa aku ini adalah perempuan/wanita shaleha.

Karena setelah banyak membaca, devinisi sholeh itu sangat luas tidak kaku hanya terbatas pada ketaannya kepada Allah saja. tapi bagaimana mensinergikan antara hablumminanas dan habluminallah. Hubungan dengan Allah harus sinergi dengan hubungan kita sesama makhluk ciptaaNya.

Disini aku otak atik tentang diri pribadiku dan untuk konsumsi diri sendiri, jika sedang rindu tentang masa dulu amak aku akan melihat tulisan-tulisan ala kadarku.

Niat ingin perginya aku dari organisasiku mendapat semacam, nanti dulu pikir-pikir dulu. Coba pikirkan gini deh, dakwah itu mengajak manusia untuk mengesakan Allah dan yang sudah mengesakan Allah (muslim) untuk tetap istiqomah mendekatkan diri kepada ALLah. 

fenomena yang terjadi saat ini, maksiat merajalela karena ulah tangan manusia sendiri, dan aku akan menuinggalkan manusia yang sedang labil imanya? sama saja toh aku meninggalkan dakwah islam?
Ahhh gak jadi deh, aku mengikrarkan diri ini untuk mencintai sepenuh hati ladang dakwahKu.

Aku bersyukur karena selalu dibimbing dan diberi keistiqomahan meski lingkungan dan pergaulan sangat ekstrem sekali. ibadah wajib seperti sholat, puasa dan zakat selalu ku utamakan. Sholat tepat waktu dan berjamaah. Tidak ada kata-kata untuk melalaikanya.
Puasa senin-kamis bersama anak-anak di pondok, one day one juz, one day one ayat, selalu bermunajah desetiap sepertiga malam, dhuha dan sedekah. 
Aku suka membaca novel-novel insrpiratif, buku-buku tentang pendidikan dan politik, dakwah islam, pergerakan. 

Aku sangat hobi masak dan olahraga.

#Aku sangat mencintai ANak-anaku.
LihatTutupKomentar