Jangan Hubungi Aku Lagi...!

Ekspresinya Gak kayak Gini ya...!

Mari berbicara tentang kesempatan. Para motivator sering mangatakan bahwa kesempatan tidak akan datang dua kali, maka kesempatan yang sekali itu mari , monggo ambil. Jangan tunda-tunda lagi. Itu bahasa orang-orang yang sangking semangat ingin mengemangati sahabat terdekat, family de-el-el. Luar biasa menakjubkan bukan?

Tapi perlulah sedikit membaca sejarah dan mulai kita mengambil hikmah dari orang-orang yang telah merengkuh sukses. Tak perlu di bahas satu persatu, sahabat semua tentu sudah satu nama sekaliber thomas Alfa edison yang menemukan lampu hingga percobaanya yang ke 1000-1. Jika ditelaah, bukan kesempatan yang tidak akan datang untuk kedua kali. Tapi bagaimana kita senantiasa mau mencoba dengan tekun, bersabar dan ikhlas. Bayangkan saja Sir Thomas gagal dan mencoba lagi, gagal dan terus mencoba lagi, begitu seterusnya, karena masih adanya kesempatan dan dia optimis tekun dengan kesempatan yang hadir itu untuk di manfaatkan sebaik mungkin meski selalu gagal.

Kesempatan selalu datang berkali-kali, jika kita gagal jangan pernah berkecil hati, slow but sure sob. Asalkan kita mau mencobanya meski telah gagal dan gagal, bukan begitu?

Sebenarnya yang ingin aku bahas bukan soal Penemuan Sir Thomas ini, atau untuk memotivasi orang lain agar orang bisa termotivasi. Never!

Bagimanalah mau menolong orang lain jika diri sendiri tak tertolong, begitu gerutuku di dalam hati beberapa waktu yang lalu. Cukup semua ini untuk menasehati diri sendiri.
Sorry...sorry ini baru pemanasan untuk masuk ke topik sesungguhnya, begini ceritanya:

Aku mengawali pagiku dengan sejuta mimpi dan harapan , tentunya setelah tadi malam dibuai bunga tidur yang tak pernah jelas. Aku menyimpan sejuta mimpi itu rapat-rapat disini, didalam dada, kau tak perlu tau, kalian juga, cukup Aku punya pendengar setia dan yang ter-setia memahamiku.

Kadangkala aku berdiam beberapa waktu, 5, 10 menit berlalu, sia-sia bukan? Tidak kawan aku bukan mengkhayal tapi merenung, kau tahu bedanya bukan?

Pagiku selalu indah, di tambah dengan sore yang juga indah, sungguh sempurna hidupku ini. Thanks Ya Rabb. Tapi suasana selalu berubah , ketika beberapa hari yang lalu hingga pagi ini Si Ijal itu menawarkan madunya kepadaku. Aku tau madumu itu hakikatnya adalah racun. Maaf jika salah itu hanya prasangka hati yang mendadak luka. Ahh ...tidak aku tak pernah terluka dengan nasib buruk ini. Tuhan lagi-lagi aku tidak bersyukur dan gamang, sedih, sakit, hatiku berdarah-darah jika mengingat Si Ijal itu. 

 Seperti saat-saat indah dan bahagia dulu, ia intens-kan komunikasi lagi dari dia bangun tidur hingga ke tidur again. Apa salahku hingga harus terjebak pada dusta dan cinta dunia yang berlebih??

Seperti pagi ini juga, dia hadir dengan membawa seribu pengharapan, aku tidak tau dan aku tidak mau. Aku berkata tegas kepadanya untuk tidak lagi menghubungiku via apapun itu. Hebatnya , selalu ku bilang begitu dan semakin gencar juga dia komunikasi padaku. Tuhan ini caraMu untuk menguji kesabaranku.

------End------


LihatTutupKomentar