The Nine Golden Habit
I. SHALAT. Membiasakan:
a)
shalat fardhu di awal waktu dan berjamaah;Apapun, bagaimanapun kondisi saat itu. Biasanya rasa malas bercokol didada, apalagi yang namanya menunda-nunda waktu sholat, Padahal waktu ters berjalan. Sholat di awal waktu dan berjamaah akan membuat kita menjadi pribadi yang disiplin. Mungkin awalnya begitu sulit dan kepayahan tapi yakin jika sudah terbiasa semuanya akan mengalir dengan sangat enjoy.
b)
Shalat tathawwu’:shalat sunnah rawatib, dhuha, tahajud.
Dan dalam riwayat At-Tirmizi dan An-Nasai, ditafsirkan ke-12 rakaat tersebut. Beliau bersabda:
مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
“Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tirmizi no. 379 dan An-Nasai no. 1772 dari Aisyah)
مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
“Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tirmizi no. 379 dan An-Nasai no. 1772 dari Aisyah)
Kemudian Sholat sunah dhuha:
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari
sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari
disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih
dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan
hadits Nabi : ” Allah berfirman : “Wahai anak Adam, jangan
sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan
siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada
akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).
Adapun pembahasan tentang keutamaan Sholat Dhuha pernah saya ulas beberapa bulan ke belakang.
Kemudia sholat Sunah Tahajud
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada
di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil
apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka adalah telah
berbuat baik sebelumnya (di dunia), mereka adalah orang-orang yang
sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun
kepada Allah).” (QS. Az Zariyat: 15-18)
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang senantiasa bertahajud Insya
Allah akan mendapatkan balasan yang sangat nikmat di akhirat kelak.
2. PUASA SUNNAH. Membiasakan
puasa sunnah:
(3 hari sebulan, Senin-Kamis, atau seperti
puasa Nabi Daud).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tiga hari dalam setiap bulan (hijriyah), serta dari Ramadhan ke Ramadhan, semua itu seolah-olah menjadikan pelakunya berpuasa setahun penuh.” (HR. Ahmad dan Muslim)
“Tiga hari dalam setiap bulan (hijriyah), serta dari Ramadhan ke Ramadhan, semua itu seolah-olah menjadikan pelakunya berpuasa setahun penuh.” (HR. Ahmad dan Muslim)
3. ZAKAT INFAQ SHADAQAH.
Membiasakan diri menunaikan ZIS >2,5 persen dari total penghasilan.
4. ADAB ISLAMI. Membiasakan
beradab Islami dalam setiap kegiatan.
5. TADARRUSAL-QUR’AN.
Membiasakan tadarrus Al-Qur’an I juz per hari dan khatam dalam satu bulan.
6. MEMBACA. Membiasakan
membaca buku bermutu I jam per hari. Membaca adalah jendela dunia. Jangan pernah tinggalkan seharipun tanpa membaca.
7. MENGAJI. Membiasakan
rnengaji minimal seminggu sekali.
Mengaji ini adalah kebiasaan setiap hari di pondok bersama anak-anak dan ummiku tercinta.
8. BERJAMAAH & BERORGANISASI, dalam
rangka mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf (perbuatan yang
mendekatkan kepada Allah) dan mencegah dan yang mungkar.
Terkait dengan ini , banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Qur'an menganjurkan kita untuk berdakwah, berikut:
“Hai
anakku dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik
dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar
dan bersabarlah atas apa-apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu
adalah urusan yang di utamakan.” (Luqman: 17)
Dan
hendakklah ada di antaramu segolongan umat yang mengajak (manusia)
kepada kebaikan),
menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah yang
mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran:
104)
Kalian adalah sebaik-baik umat yang di lahirkan bagi manusia, kalian menyuruh (berbuat)
kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” (ali imran: 110)
hadits Rasulullah saw;
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَالِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ
“Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya; jika ia tidak mampu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu, hendaklah dengan hatinya. Akan tetapi, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim)
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَالِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ
“Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya; jika ia tidak mampu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu, hendaklah dengan hatinya. Akan tetapi, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim)
Tantangan dakwah sekarang ini lebih komplek. Hal ini bisa di atasi dengan cara bersama-sama. Berorganisasi. Maka senatiasalah kita bersama-sama menerbar kebaikan.
9. BERPIKIRAN POSITIF. Membiasakan
berpikiran positif dalam segala hal, terutama ketika menyikapi sesuatu.
__Jadilah Pemenang Kehidupan___
Notes :
Materi itu aku dapat ketika mengikuti pengajian Ramadhan tahun 2012 , yang menyelenggarakan adalah dari Unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Ketika mendapat materi itu, aku merasa sangat bergembira. Bukan Karena tidak serta merta seluruh point itu sudah ku lakukan secara rutin. Tapi sangat berbahagia ketika bisa mengajak orang lain turut serta mengerjakan apa yang kita kerjakan. Maka aku mengajak anak didiku untuk senantiasa mengamalkan The Nine Golden habits ini. So, tulisan di atas di tulis sedikit berdasarkan pengalaman.
Maaf kawan , senantiasa menebar kebaikan adalah ciri seorang muslim.
Materi itu aku dapat ketika mengikuti pengajian Ramadhan tahun 2012 , yang menyelenggarakan adalah dari Unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Ketika mendapat materi itu, aku merasa sangat bergembira. Bukan Karena tidak serta merta seluruh point itu sudah ku lakukan secara rutin. Tapi sangat berbahagia ketika bisa mengajak orang lain turut serta mengerjakan apa yang kita kerjakan. Maka aku mengajak anak didiku untuk senantiasa mengamalkan The Nine Golden habits ini. So, tulisan di atas di tulis sedikit berdasarkan pengalaman.
Maaf kawan , senantiasa menebar kebaikan adalah ciri seorang muslim.