Proposal VS LPJ


         Apa kabar my blog. Sebenarnya aku begitu sesak menahan rindu yang tak berkesudahan. Begitu banyak wajah yang membuat aku iri. Melihat orang-orang berbahagia dan enjoy dengan hidupnya. Aku sesak dengan begitu banyak pikiran tergantung disudut otakku, ingin ku tuliskan waktu yang menyitaku tak mau ditoleransi. 

           Akhirnya aku menyerah dengan menuliskan beberapa hal yang harusnya aku tuliskan pada saat itu menjadi kolektif seperti ini. Dampaknya kualitas tulisan berkurang. Ah apalagi dihantui dengan temenku yang sukanya ngajak nonton, sebagai manusia biasa yang iman kadang naik kadang turun aku ngikut juga.

            Sebenarnya ketika saat emosi naik produksi tulisan bertambah. Jika teorinya seperti itu maka aku ingin emosi terus setiap saat. Supaya bisa produktif untuk menulis.


            Bukan tanpa alasan tidak menulis is ok. Aku tengah sibuk dengan berbagai macam agenda yang menyita tubuhku, pikiranku, jiwa ragaku. Ini demi pengabdian kepada ummat. Ketakutanku bermunculan ketika menyadari hal-hal baik konsep maupun eksekutor aku yang mengerjakanya, jangan-jangan nanti aku pintar sendirian. Loh ini bukan mau ujub tetapi hal itu kerap terjadi. 

                Ini soal aku yang ngebet banget pingin jadi penulis. sebenarnya dengan menulis di blog ini juga aku sudah menjadi penulis. Yah penulis just for my self, aku sendiri yang mengakuinya. Begitu banyak ide yang ingin dikeluarkan tetapi terkadang raja malas selalu menghantui, finally aku selalu kalah. Sekali dua kali tak jadi soal , jika kerap terjadi berkali-kali hal ini tak patut untuk dicontoh kawan.

                 


Nyaris hidupku selalu berhubungan dengan PROPOSAL dan LPJ. Apa pula kedua hal tersebut?. Bagiku mereka sangat lekat dan fantastis sekali. Bahkan sehari aku bisa menyelesaikan 10 buah proposal (pernah aku lakukan). Bayangkan betapa gesitnya aku. 

Proposal mengajari aku untuk selalu membuat planing yang sistematis dalam setiap apa yang akan diagendakan. Agar semuanya tersturktur dengan rapi. And then, LPJ mengajari aku untuk tahan begadang semalaman (ups gak ada certanya itu). LPJ sebagai bentuk pertanggung jawaban dan evaluasi atas apa yang sudah di rencanakan dan dijalankan . Agar kedepanya lebih ok lagi guys.

Ada beberapa agenda yang membutuhkan tenaga dan pikiranku. Beberapa sudah tercapai dengan hasil yah bisa dikatakan lumayan tetapi beberapa lagi malah belum tercapai. Hal ini membuat aku kerja ekstra keras.

1. Workshop Jurnalistik  Hima KPI FAI UMB selesai
2. Seminar praNikah PWNA selesai
3. PKTM 1 PR IPM MA Muhammadiyah Al-Mubaarak selesai
4. FGD MEA PWNA selesai

yang masih menjadi pe-er :
1. Follow Up Workshop Jurnalistik KPI FAI UMB (baru satu kali pertemuan, min 4 kali)
2. Sekolah Kader paska PKTM 1 PR IPM MA Muh Al-Mubaarak
3. Pembubaran Panpel FGD di padang (waktu susah disamakan)
4. Membuat produk jurnalistik KPI FAI UMB
5. Deadline tulisan ECDHR dan KVL part II

Sepertinya memang kepalaku mau meledak. Namun hal ini banyak mengajariku tentang team work dan tanggungjawab.

dari sekian banyak, otakku buntu pada proposal pembuatan produk jurnalistik. Benar-benar buntu. Padahal minatku disana.
Impianku (sebenarnya yang boleh tahu hanya aku, tapi tak mengapalah toh gakan ada yang baca nih tulisanku, selain riwi biasanya) ingin membuat perusahaan sendiri.

Quote yang aku buat di Novel Keputusan Vertikal Limit
"Jika tak ingin bekerja dibawah tekanan, buatlah perusahaanmu sendiri"

Hal itu bukan tidak berdasar. Mengingat banyak sekali pengalaman dari kawan-kawan yang mengeluhkan soal pekerjaan mereka. tekanan dari atasan, tidak bisa izin, tidak boleh ini anu itu de-el-el. 

Berhentilah mengeluh guys, cintailah pekerjaanmu. Tidak semua orang se-beruntung dirimu. Soal aku yang sering mengeluh? . Jangan pula ditiru.

Doaku mulai tanggal 13 april ini mengalami revisi habis-habisan. Semoga kesampaian. I'm sorry soal doa ini hanya aku dan Allah saja yang boleh tahu.
LihatTutupKomentar