Ada sebuah hal yang mengeelitik akhir-akhir ini. Ketika diri sedang disibukan oleh beberapa masaalah ditambah pula dengan isu yang tidak sedap tentang diriku. Munculnya isu itu baru-baru ini. Aku sempat terkejut sebenarnya, tapi ya santai saja, ternyata banyak juga yang perhatian sama kita.
Aku seperti juga teman-teman perempuanku yang lain, aku aktivis organisasi dengan sejuta kemampuan sudah kutunjukan kecuali satu yaitu soal mobile. Aku memang tidak bisa berkendaraan (mengendarai kendaraan bermotor) kecuali sepeda kali ya. Namun, hal itu tidak menjadikan ku malas atau membatasi ruang geraku sebagai perempuan berhijab panjang, bergamis yang kata orang akan menjadi ribet, Aku udah biasa seperti ini tidak ada yang ribet, aku cekatan, gesit dan teliti. Jam karet atau terlambat tidak ada dalam kamus hidupku. Jikapun terlambat memang sengaja dibuat.
Nah, dengan seperti itu memang kadang kita harus tergantung dengan sahabat yang lain.. Kadang diantar pulang pergi atau jalan dengan teman laki-laki-ku adalah wajar. Aku biasa aja, temen deketku juga biasa melihat itu. Namun ternyata diluar dugaanku hal itu menarik perhatian berbagai pihak. Tak cuman aktifis KAMMI (temen-temenku) tapi dari orang sekelilingku. beberapa teman laki-laki yang pernah terlibat ngantar-jemput aku dibilang suami. AKu lega mereka berpositif thingking, tapi ada juga yang bilang itu pacar. Aku langsung sakit, entah mengapa.
Atau karena aku ini kontra dengan yang kayak gituan atau bagaimana?
Tapi yang jelas aku tidak enak hati jika mereka dibilang pacarku. Karena mereka hanya sebatas temanku.
Aku tidak pernah membatasi pergaulan dengan lawan jenis, bagaimana harus menjaga diri aku tahu apa yang harus kulakukan. Aku tidak bedebah dengan menganggap imanku lebih kuat dan tidak akan mudah terwarnai. Aku tau syariat agama, aku juga tahu bagaimana diriku harus berbuat.
Soal kedekatanku dengan beberapa teman laki-laki, sekali lagi aku tidak ingin banyak terjebak dengan hal-hal yang klise dan tidak jelas ujung pangkalnya. Aku menikmati hidup ini dengan enjoy dan sesuai dengan aturan agama, karena aku berTuhan. AKu tidak takut masalah datang menghadang karena aku punya Tuhan.