Apa
yang terfikirkan ketika menyebut nama Bengkulu?. Tabot, Bunga Raflesia, Rumah
Bung Karno, Pantai Panjang, Soeprapto?. Sebenarnya Bengkulu memiliki nilai jual
yang fantastis. Ketika berkenalan dengan teman-teman dari luar Bengkulu mereka
banyak tidak mengenal Bengkulu bahkan Bengkulu terletak dimana mereka tidak
tahu. Artinya ketertinggalan ini bukan suatu masalah yang besar jika kita
sebagai masyarakatnya mau berjuang bersama-sama membuat nama Bengkulu harum
dikancah nasional bahkan internasional.
Padahal
jika di banding dengan daerah lain, Bengkulu memiliki tempat pariwisata yang
sangat mempesona. Dari mulai pantai panjang yang panjangnya hingga puluhan km,
persada bung karno yang menjadi rumah pengasingan Bapak Proklamasi Bangsa
Indonesia Soekarno, cikal bakal lahirnya sang proklamator Bangsa Indonesia dan
merupakan presiden pertama Indonesia, Bunga raksasa Raflesia Arnoldi, Fort Malborough benteng paling terkenal peninggalan bangsa
inggris pada saat penjajahan dulu dan masih banyak lagi.
Untuk kesempatan kali ini saya akan
mengulas sedikit tentang Benteng Malborough. Sejarah singkat Benteng tersebut
kira-kira sebagai berikut:
Benteng Marlborough
merupakan benteng pertahanan Inggris yang didirikan pada rentang tahun
1714-1718 dengan ukuran panjang 240,5 m dan lebar 170,5 m atau sekitar 44.100,
m². Selama pendirian tersebut tercatat nama-nama penguasa Bangsa Inggris di
Bengkulu yaitu Yoseph Collet (1712-1716), Thiophilus Shyllinge (1716-1717),
Richard Farmer (1717-1718), Thomas Coke (1718- ? ).
Ketika
benteng tersebut hampir selesai dibangun, rakyat bengkulu yang dipimpin oleh
Pangeran Jenggalu menyerang Benteng Inggris yang mengakibatkan orang-orang
Inggris lari ke Madras (India), penyerangan ini terjadi karena rakyat Bengkulu
merasa dirugikan oleh pihak Inggris. Setelah keadaan aman, pemerintah Inggris
yang diwakili oleh Gubernur Joseph Walsh datang kembali ke Bengkulu dan membuat
perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 April 1724 dengan pihak Kerajaan
Sungai Lemau. Selain adanya serangan dari dalam (masyarakat pribumi) Benteng
Marlborough juga mendapat serangan dari luar, pada tahun 1760 terjadi
penyerangan terhadap benteng Marlborough oleh dua buah kapal Perancis di bawah
pimpinan Comte d’Estaing dengan 500 orang awaknya. Setelah ada perjanjian
antara pemerintah Perancis dan Inggris di Perancis pada tahun 1763 pihak
Perancis membantu memperbaiki kerusakan dan mengembalikan kepada pihak Inggris.
Dalam
tahun 1807 terjadi suatu peristiwa bersejarah yang dikenal peristiwa Mount
Fellix. Peristiwa ini merupakan gerakan sosial yang terjadi pada masyarakat
petani sebagai protes terhadap sistem tanam kopi yang dipaksakan. Pada tanggal
23 Desember 1807 Thomas Parr dibunuh di kediamannya di Mount Fellix yang
kemudian dimakamkan di Benteng Marlborough.
Pada tanggal 17 Maret 1824 dilakukan suatu perjanjian antara pemerintahan
kerajaan Inggris dan Belanda yang dikenal dengan Traktat London. Akibat dari
adanya Taktat London tersebut maka daerah Bengkulu menjadi kekuasaan pemerintah
Belanda sejak 1824-1942. Kemudian
ketika Jepang masuk ke Indonesia, Benteng Marlborough dikuasai oleh Jepang
hingga masa kemerdekaan. Setelah
Indonesia merdeka pada tahun 1945 benteng Marlborough difungsikan sebagai
fasilitas lembaga pemerintahan: Tahun
1983-1984 : Benteng dipugar Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Benteng
Malborough saat ini sebagai tempat wisata yang sangat mengasikan, dari atas
benteng maka akan terlihat pesona Pantai Panjang yang sangat indah, siapapun
tidak pernah bosan mengambil gambar dari atas benteng dengan background pantai
panjang.
Benteng
ini semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dari Bengkulu sendiri maupun
dari luar kota. Tiket masuk kedalam Benteng-pun tergolong murah yaitu hanya Rp.
2.500,-/orang. Diluar Benteng banyak pedagang kaki lima menjajakan daganganya.
Masyarakat Bengkulu memang patut bersyukur
dengan beberapa peninggalan sejarah bangsa ini. Benteng ini menjadi situs sejarah yang sangat penting
bagi Bangsa Indonesia saat ini. Dengan ini diharapkan seluruh ’anak negeri’ dan
pengunjung dapat memahami betapa Bengkulu memiliki nilai sejarah dan memegang
peranan yang sangat penting bagi lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Datanglah ke Bengkulu, dan rasakan betapa bangganya menjadi Bangsa Indonesia
!!!! ( Dari berbagai sumber)
Fort Malborough Tampak depan |