Judul itu mempengaruhi semangat dan level ke-pede-an ku, bagaimana tidak. Jika kita berfikiran positif maka akan berpengaruh dengan apa yang kita kerjakan begitu juga sebaliknya. Hal-hal yang positif seperti kepercayaan diri, kesabaran, kerajinan, semangat belajar, kualitas ibadah, jodoh terbaik, sukses menggapai impian bahasa sederhananya muda bahagia tua kaya raya mati masuk syurga itu perlu di sematkan dalam hati dan hari-hari kita. Biar semangat guys.
Aku sudah merampungkan dua novel yang pertama berjudul KEPUTUSAN VERTIKAL LIMIT dan yang kedua DESTINASI CINTA AKTIVIS IPM. Namun, keduanya jangan sahabat cari di toko buku karena tidak akan pernah ketemu. Kedua judul novel tersebut hanya aku yang boleh tahu, tidak pernah terpublish karena penulisnya dikalahkan oleh rasa malu yang bercokol dihatinya. Beberapa sinopsisnya sudah sering aku share ke medsos.
Hal yang paling dasar bagi seorang penulis sebenarnya ingin karyanya dibaca oleh orang lain. Itu bukan masalah yang besar bagiku, tinggal share dimedsos selesai. Namun, hal yang paling besar justru yang datang dari dalam diri. Malunya itu loh gak ketulungan.
Insert Foto tahun 2014 @Tugu Pers Bengkulu |
Orang sepertiku sebenarnya tidak bisa dikatakan pemalu, manusia senarsis aku loh. Di media sosial mana yang tidak bisa ditemukan nama @ipehelfishy, rasanya hampir tidak ada. Sebelum punya karya aku sudah punya nama pena terlebih dahulu.
Kesenangan hidup seseorang sebenarnya ketika dia dapat bermanfaat bagi orang lain, aku juga ingin seperti itu hanya saja mungkin jalanya yang berbeda.
Hal yang ingin aku share pagi ini adalah tentang novel ketigaku yang berjudul ELEGI CINTA DUA HARI RAYA yang sudah sampai 40-an halaman atau lebih kurang 11.000-an kata. Novel itu tentang persahabatan di Genk Pengembara Bermula. Sedikit aneh saja biasanya menulis novel apalagi tentang pengalaman pribadi seseorang akan sangat lancar sekali namun kali ini benar-benar buntu tapi bisa terkerjakan juga dengan susah-susah gimana gitu.
Kacau semuanya, flashdisk tempat menyimpan terserang bala tentara virus sesat. Akhirnya pil pahit ku telan juga.
Beberapa waktu yang lalu Bengkulu kota kecil tempat aku berdomisili melaunching sebanyak 15 buku karya penulis pemula/pemuda disini. Wah bangga ya bisa menjadi penulis, menghasilkan karya yang bisa dibaca dan menginspirasi teman-temanya.
Pokoknya jihat literasi di Bengkulu sudah mulai bagus. Hanya saja mereka menerbitkan karyanya secara indie. Kalau seperti itu siapapun boleh menerbitkan kog yang penting punya naskah dan punya uang, selesai.
Buah Naga di Pameran HUT Kab Kepahiang |
Sahabat yang tahu aku punya naskah disarankan untuk itu namun, aku masih istiqomah dengan pendirianku. Sebuah karya tulisan adalah maha karya yang tiada duanya, karena begitu sangat berharganya sehingga akan tetap dilindungi apapun yang terjadi. loh kog?.
Biasanya terbawa alay versi SMA doeloe.
Bagi penulis novel pemalu seperti ku ini sepertinya tidak ada tempat yang paling tepat kecuali blog pribadi seperti ini. Aku memang sudah terbiasa dengan sepi dan kesendirian, bah mulai melo lagi.
Allah akan berikan yang terbaik untuk hamba-Nya yang melakukan kebaikan.
Tulisan ini hanya penghantar pagi.
Almubaarak 03 mei 2016 pukul 06.45