Sejarah di Rumahku

Insert Foto @Almubaarak

Ketika ujian lisan mata pelajaran sejarah kelas III MTs. Guru sejarahku Ibu Dwi berkata " kalau ada nilai lebih dari sepuluh maka ibu akan kasih nilai kamu sebelas". Seisi ruangan mendengar apa yang dikatakan oleh Ibu Dwi. Aku tersenyum simpul menahan agar kakiku tetap berdiri tegak di hadapannya dan tidak terlanjur melayang karena tersanjung. 

Mencintai sejarah adalah sebentuk penghargaan terhadap jasa para pahlawan, itu teori yang mengatakan. Bagiku memahami pelajaran sejarah tidak begitu sulit karena ada unsur proximity alias unsur kedekatan dalam teori jurnalistik. Nenek dari pihak Mamak maupun Bapak adalah pelaku sejarah. 


Aku termasuk cucu yang dekat dengan Nenek dan Kakek (Mbah). Masa kecil ku habiskan di rumah Nenek. Beliau dengan senang hati akan bercerita masa lalu berkenaan dengan kedudukan bangsa Belanda dan dan Jepang di Indonesia. Pada masa kedudukan Jepang Mbak putri dari pihak Bapak sudah harus ikut dengan Biyungnya untuk ikut serta dalam Romusha. Mbah menjadi saksi bagaimana kejamnya orang-orang Jepang memperlakukan pribumi. Awalnya masuknya bangsa jepang ke Indonesia disambut gembira karena sesama bangsa Asia, namun tidak lama jepang menunjukan kebengisanya dan mulai memonopoli perdagangan.


Tidak ada yang tersisa dari keluarga Mbah putri kecuali nyawa. Pakaianpun hanya dari karung goni, karung berwarna cokelat yang penuh dengan kutu babi. Hanya itu yang bisa dijadikan pakaian untuk melawan hawa dingin yang menusuk hingga ke sumsum tulang. Makan, jangan tanya soal makan. Meskipun tenaga mereka diporsir tapi mereka tidak mendapat jatah makanan. Terjadilah wabah kelaparan pada saaat itu.

Sekali lagi keberuntungan masih berpihak pada Mbah Putri hingga tiba kemerdekaan Indonesia 1942-1945 (3 th).

Mbah dari pihak Mamak beda lagi. Pada saat pendudukan Jepang di tanah air, beliau bekerja sebagai tukang jahit pada orang jepang. Nasibnya sedikit mujur tetapi masih sebelas duabelas.

catatan sejarah bangsa Indonesia pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
Ketika Jepang menduduki indocina, pada juli 1941 AS tidak menyetujui tindakan tersebut. Tindakan protes AS dilakukan dengan menghentikan penjualan karet, baja lemepngan, minyak bumi dan lain-lain yang sangat dibutuhkan jepang. Jepang memutuskan untuk menyerang daerah-daerah koloni eropa di Asia Tenggara tujuannya untuk memperoleh barang-barang kebutuhan perang.
Dengan itu Jepang yakin bahwa serangan tersebut menimbulkan perang dengan AS. Jepang mendahului serangan terhadap pearl habour, hawaii. Pada 7-12-1941. setelah menghancurkan pearl harbour, Jepang meneruskan serangan ke filifina pada 10 Desember 1941 dan berhasil menduduki luzon dan batoon, lalu pada tanggal 16 Desember berhasil menduduki burma.
Akhirnya pada 11 januari Jepang mendarat di Indonesia yaitu dirasakan kalimantan timur dan berhasil menduduki pulau kalimantan. Dari kalimantan Jepang meneruskan serangannya ke jawa sebagai pusat bertahan belanda, dan mulai menduduki daerah-daerah lainnya.

PERMASALAHAN
Selama pendudukan Jepang di Indonesia memunculkan permasalahan sebagai berikut :
1. Kapan penyerbuan Jepang ke pulau jawa?
2. Apa yang dilakukan tentara belanda pada saat itu dan mengapa demikian?
3. Mengapa pada saat Jepang masuk ke indonesia tidak ada perlawanan dari rakyat indonesia?
4. Bagaimana mempertahankan Jepang?
5. Apa yang dilakukan Jepang kepada rakyat indonesia pada masa pemerintahannya?
6. Organisasi-organisasi apa saja yang dibuat Jepang pada masa itu dan apa tujuannya ?
7. Apa reaksi bangsa indonesia terhadap pemerintahan Jepang?
8. Apa yang dilakukan bangsa indonesia selanjutnya?
9. Bagaimana akhir pendudukan Jepang di indonesia?
LihatTutupKomentar