Akhirnya Menikah Cihuy

Mengapa menikah?
Iya mengapa harus ada menikah?
Pertanyaan yang membutuhkan jawaban panjang, tidak hanya menurut para ahlinya, siapapun boleh berpendapat. Suka tidak suka hal itu "Menikah" akan menghantuimu para jomblowan and jomblowati.
Apa yang salah dengan menikah? Tidak ada yang salah selama tidak menjadi suatu persoalan. Namun, dalam perspektif hari ini juga di tambahi oleh usia yang sudah cukup matang untuk persoalan satu ini maka, menikah akan menjadi suatu prioritas utama. Loh kog?

Dalam agama islam hukum menikah ada beberapa macam, tak perlu aku sebutkan disini karena aku bukan mau menguliahi. Aku sebenarnya hanya ingin sedikit curhat tentang seseorang yang meski "begitu" dia telah menjadi inspirasi bagi tulisan-tulisan fiksiku.

Yah tokoh antagonis dalam fiksiku akhirnya menikah. Bukan hal yang besar memang. Pada kenyataannya tokoh rekaan yang aku buat itu ada dunia nyata dan dia masih hidup. Diluar nalar dan sejuta ketidak percayaan kami sekeluarga besar. Dia sang tokoh antagonis mengatakan akan menikah. Kurang lebih sebulan yang lalu. Tentu saja selain mamaknya terutama aku yang sangat terkejut.

Aku menyadari betapa tega dan kejamnya aku selama ini memberi label ke dia sebagai tokoh antagonis dalam fiksiku. Dia yang ku maksud adalah our brada, kakak sepupu, putra empat bude ku.

Jika melihat sekilas, kehidupan remajanya sangat berantakan. Tidak punya ruh untuk hidup. Tubuhnya nyaris tinggal tulang. Aku tidak ingin menebak jika pergaulan bebasnya sudah mencapai puncak kecanduan obat-obat terlarang. Tapi, jika melihat ciri-ciri fisiknya kesimpulanku seperti itu. Selain perokok kuat dan memabuk tentu saja.(dalam doaku semoga anggapanku keliru).

Selain itu, dia memang top pengangguran di komplek rumah kami. Akhir tahun 2011 dia mungkin saja sedikit bertobat meski bukan taubatan nasuha tapi setidaknya dia sudah mau bekerja dan selam rentan waktu itu kehidupanya yang memilukan sudah ku ceritakan dalam sebuah fiksi berjudul "Keputusan Vertikal Limit" Sebuah novel yang selalu ditolak penerbit hingga saat ini.

Menulis memang menjadi hobiku sejak dahulu kala, sejak dirahim bunda barangkali ya. DIa kakak-ku menjadi inspirasi dari tulisan-tulisanku meski menjadi tokoh yang akan snagat dibenci oleh orang, sang tokoh antagonis. Tentu saja disini aku melebih-lebihkan, namanya juga untuk kebutuhan tulisanku agar menarik. Sebenarnya aku tidak ingin ada yang membaca tulisan ini, namun disisi lain aku ingin menerbitkanya. Allahu Akbar.

Segera aku sadar dengan kualitas tulisanku maka aku tidak boleh berharap ada penerbit yang rela tulus untuk mengasihaniku dengan menerbitkan tulisanku. Maka ku biarkan saja tersimpan rapi di laptopku.

Kemudia aku harus memutar otak, dan memutuskan akan membuat Novel part II nya dengan sang tokoh antagonis bertobat dan menikah. Ending dari cerita filem manapun kebenaran selalu memang.

Dan untuk our Brada kami selalu mendoakan kebaikan selalu menyertaimu, Diberi amanah seorang istri yang cantik jelita dan tanggungjawab sebagai kepala keluarga akan membuatmu semakin dewasa dan selamat menjadi suami yang hebat.
HWD Our Brada ARi and Ria
Cake yang aku buat untuk my family

LihatTutupKomentar