Pernahkah anda bermimpi, dengan mimpi yang sangat jelas dan mimpi itu mendekati kenyataan. Sungguh mimpi itu melanjutkan bab yang sempat terpotong pada dunia nyata.
Aku sudah bermimpi beribu-ribu kali. dari mimpi yang indah, horor, trailler, yang sangat jelas dan nyata. Mimpi adalah ilusi semata. Entah bagaiman aku harus mendefinisikan soal mimpi ini. Aku membuat batasan masalah agar aku tak tersandung oleh pilu dan masa lalu kelabu. Jika mimpi terlalu kuresapi, sudah seperti manusia yang kehilangan separuh rasa malu.
Tentang malu, sebuah mimpi telah mengajariku tentang bagaimana men-cover rasa malu. Mimpi yang sangat super jelas dan datang berkali-kali membuatku merasa tidak nyaman, terfikir dan terfikir terus. Selanjutnya mimpi itu berubah menjadi sesuatu harapan, harapan tentang masa depan. Namun karena tidak sesuai dengan kenyataan maka harus disampaikan dengan yang bersangkutan.
Demi Allah aku belajar tentang malu, sembilu dan hasilnya sakitnya seperti benalu. Beberapa buku menjadi referensi untuk menguatkan langkah juangku.
Maaf guys ini soal pertautan hati dengan sahabat sendiri yang sudah terjadi pada masa lalu. Menurut adat dan norma orang timur disini, sangat memalukan jika perempuan yang mengungkapkan soal perasaanya kepada lelaki meski dia sangat menginginkanya. Namun aku berfikir harus mematahkan teori itu, maka dengan sangat gugup dan berat hati aku terpaksa mengungkapkan apa yang menjadi dilema hati selama ini.
Efek dari itu, aku terdera segunung rasa malu karena memang jalan yang ku tempuh keliru. Sampai sekarang maluku belum terkubur dengan orang itu
Nah pada saat ini, Mimpi yang sama menghujaniku bersama masa lalunya.Mimpi yang sangat jelas sekali. Aku tak ingin bertaut dengan hal yang keliru.
Sebelum kejalan yang benar kita jatuh kejalan yang salah terlebih dahulu?
Sungguh mimpi adalah hiasan tidur tak lebih, Jadi aku mohon Ya Allah Peliharalah hatiku, jagalah hatiku, kuatkan kesabaranku, kuatkan kesyukuranku. Aku ingin menjadi muslimah yang berbakti, Ridhoilah setiap jalan juang hamba.
Fokus dengan karir.
Allahu Akbar