Hidup berawal dari mimpi.
Tak ada hal yang mudah, dengan niat setulus apapun!
Kami mengawalinya dengan ketidak sungguhan, kemudian berubah menjadi semacam yang kami inginkan. Akhirnya kami memang benar membutuhkan.
Entrepreneur...! Kadang aku sampai tak bisa membayangkan bagaimana dulu aku secara pribadi merintis usaha sampingan. Ya sampingan!. Karena sampingan maka hasilnyapun sampingan. Sebenarnya banyak hal yang bisa menjadi pelajaran bagiku secara pribadi.
Aku memiliki kesadaran untuk berwirausaha ketika usia sudah menginjak seperempat abad. Memang waktu itu aku belum selesai studi strata satu, maklum telat kuliah.
Dunia pendidikan akhirnya siuman, bahwa salah satu jalan untuk memutuskan mata rantai kemiskinan adalah dengan berwirausaha. Menciptakan lapangan pekerjaan karena mengingat banyak sekali pengangguran yang secara spontan juga meningkatkan kemiskinan.
Berangkat dari hal-hal kecil itu, anak didik disekolah-sekolah sudah dianjurkan untuk belajar berwirausaha.
Menurutku karena orang yang paling sukses adalah pengusaha.\
Hubunganya dengan aku. Kisah pahit manis keinginanku untuk berwirausaha sangat lucu sekali. Tidak pernah berhasil alias semuanya gagal. Aku mengerjakanya secara personal. Mungkin memang aku kurang pandai dalam hal manajemen. Sekarang aku baru move on dari keterpurukan dalam hal usaha. Dan memulai dengan membangun semangat, skill dan team work. Dengan tim yang baru ini, harapanku bisa mencapai target sesuai dengan apa yang aku inginkan sejak dahulu kala.
Ya seperti para calon pengusaha-pengusaha muda lainya. Dalam memulai yang menjadi kendala adalah persoalan dana. Dana ini semacam hantu yang menakutkan sehingga orang-orang memiliki keinginan tetapi tidak mempunyai modal, mereka memilih berhenti disini.
Aku dan temanku Marya Puspita Syari baru akan membangun, dan jalanan itu tidak semulus apa yang kami bayangkan. Aku sudah banyak pengalaman, Marya juga tapi tetap saja kami tidak kuasa dengan beberapa hal yang menjadi ganjalan.
Dengan berbekal kursus singkat Cake Ultah, kami bermaksud ingin mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari. Kami harus punya modal jika ingin berdiri sendiri. Dalam hal ini bukan berarti kami tidak membuthkan sokongan dari orang lain. Kami sangat butuh.
Harapan kami semua impian akan menjadi kenyataan
#Dream and Freedom