Pengusaha, Penulis atau Profesor?

Jika aku ditanya, mau jadi PNS atau Pengusaha
Anak kecilpun sekarang sudah pandai cara menjawabnya. pasti dia bilang akan menjadi pengusaha. Tanya kenapa? karena jawabanyapun sudah dituliskan sama guru mereka, pengusaha lebih cepat kaya daripada PNS.


Ada lagi, jika aku ditanya ini uang 50juta mau lanjut kuliah atau bangun usaha?
jawaban temen-teman pasti mau bangun usaha. yang jadi pertanyaan usaha apa? sudah sanggup jatuh bangun gulung tikar?. Mereka masih pede tidak papa. setiap usaha pasti mengalami kegagalan. ya jawaban yang lumayan.
Tapi bagi aku yang sudah buta dengan dunia pendidikan, bukan mau jadi jutawan dengan jadi pengusaha sukses. Aku bener-benar ingin jadi cendikiawan. Apa kamu pintar? jawabanya tidak. tapi aku ingin berusaha, berusaha jadi profesor ck ck. Entah kata ajaib apa yang telah sangat memotivasi aku hingga ingin sekali aku jadi profesor. Sebenarnya harus sadar dengan kemampuan diri. 

tapi sekali lagi aku mau belajar. jawaban untuk pertanyaan barusan adalah aku ingin lanjut studi. Ternyata ilmu pengetahuan telah memposisikan nalarku dan keinginanku untuk terus lanjut studi. Bukan main-main pemirsa, lanjut studi ke luar negeri. Itu bukan khayalan tapi impian yang harus aku wujudkan.

Demi Tuhan aku sekrang dalam posisi yang sedang meletup-meletup keinginanya. sekaligus aku sadar juga bahwa banyak persiapan yang sebenarnya sedang aku abaikan. Seperti kemampuan bahasa inggris yang menjadi tantangan tersendiri bagiku. Terlebih lagi sekarang aku menjadi tenaga pendidik (meski masih honor). Hal itu membuat semangatku terus di pacu. 

Disisi lain, ditempatku bekerja sekarang, aku tengah dikirim untuk mengikuti keterampilan berwirausaha yakni kursus cake (maasak kue) dan hasilnya terbilang sangat memuaskan. Terlahir pula keinginanku untuk membuka usaha sendiri, dikarenakan bukan hanya kemampuan tapi karena pesanan dari teman-teman. Aku sedang butuh modal, oh itu bukan kendala utama jika kamu sudah punya niat untuk berwirausaha kata salah satu ayahanda kami. Semngatku terus dipupuk. Aku bisa.

Keinginan pribadi yang amat dasar disesuaikan dengan keinginan karir masa depanku adalah aku sedang merampungkan novelku. Sedikit lagi tinggal finishingnya. itu baru kerja yang sesungguhnya, Karyaku ini bukan karya biasa, lain dari biasanya lihat saja nanti. AKu optimis mengapa orang lain bisa dan aku tidak bisa? 

Keinginan lanjut studi setinggi-tingginya adalah impianku dari dahulu kala kalo boleh di bilang begitu, dan menjadi pengusaha sukses adalah impian setiap orang. Aku adalah orang maka aku ingin sukses. jalanya bisa dengan jadi pengusaha dan atau menjadi cendikiawan atau menjadi penulis internasional best seller. uhg ngeri cita-citaku amatlah tinggi. Dengan usiaku sekarang 27th dan single aku merasa sangat ngeri.
profesor

Tapi apalah artinya hidup jika hanya bertanya-tanya tanpa mencari jawaban. Apalah artinya diri ini jika tidak bisa memberi arti.
Aku ingin menjadi...
1. Pengusaha....?
2. Profesor.......?
3. Penulis........?

Pilihan yang kadang amat sulit untuk merealisasikanya.
Tuhan alangkah serekahnya diri ini jika mengingini semuanya. mengapa hasilnya tidak pernah maksimal? Karena terlalu banyak yang diingini.

Harusnya fokus satu dulu, maka kau benar-benar akan menjadi. Tidak ketiga-tiganya sekaligus.
Oh hidup terlalu banyak pilihan.
LihatTutupKomentar