Menciptakan konflik, oh semua orang menghindari konflik, tapi aku malah menciptakanya, sungguh ini semuala dari rasa yang masih tertinggal. Aku ingin menguburnya hidup-hidup rasa itu, bagaimanapun caranya.
Aku menemukan caranya, aku ingin dibenci, ya benar dibenci, dikeluarkan kata-kata yang kasar dan tidak pantas untukku, dengan begitu aku akan mulai membencinya, perlahan tapi pasti. Sungguh Tuhan, mohon ampun aku padaMu. Setiap orang ingin dicintai, tapi aku ingin dibenci oleh dia, sahabat baikku. Soalnya hanya sekedar perasaan yang membelengguku.
Kata Bang tere liye itu begini : "perasaan
itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika
perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak
terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah
perasaan, meski secuil, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit,
kehilangan selera makan, kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama
perasaan itu".
Kadang aku menangisi diriku sendiri, betapa rapuh dan lemahnya diri ini , tak bisakah Kau kuatkan aku sedikit saja. Aku memang terlihat begitu tegar, menahan sesak dihati ya hanya kita saja yang boleh tahu.
dan sekarang aku sudah mulai berkonflik dengan dia, tidak papa semoga menjadi cepat dewasa.
Di sini pernah ada rasa simpati
Di sini pernah ada rasa menggagumi
Rasa ingin memiliki
Memasukkanmu ke dalam hati ini
Menjadi penghuni...
Mencoba berlindung di balik fitrahnya hati
Untuk mencari pembenaran diri...
Namun Ternyata semua hanya permainan nafsu
Untuk memburu cinta yang semu
Aku Tertipu...
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang pernah ku tanam
Aku ingin rasa cinta ini
Masih menjadi cinta perawan
Cinta yang hanya aku berikan
Saat ijab qabul telah tertunaikan
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang ku tanam