Catatan Yang Tercecer: 22 April 2014


Aku yang pernah engkau kuatkan
Aku yang pernah kau bangkitkan
Aku yang pernah kau beri rasa
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Saat ku terjaga
Hingga ku terlelap nanti
Selama itu aku akan selalu mengingatmu
Reff:
Kapan lagi kutulis untukmu
Tulisan-tulisan indahku yang dulu
Pernah warnai dunia
Puisi terindah ku hanya untukmu
Mungkinkah kau kan kembali lagi
Menemaniku menulis lagi
Kita arungi bersama
Puisi terindahku hanya untukmu

#aku selalu mengawali hariku dengan serba tidak tahu, dengan begitu aku akan belajar. Aku seperti juga Andrea Hirata mengatakan " Berilah Hal tersulit...! aku akan belajar" . Dan aku lebih tidak tau akan menjadi apa esok hari jika dini hari masih juga seperti ini. seperti ini hidup dalam kehampaan dan berharap pada sesuatu yang entah aku lagi-lagi tidak tahu.

Jangan-jangan aku sedang berada pada khayalan semu yang tak tanggung-tanggung memenjarakan hatiku sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Ah aku selalu bersemangat jika menyoalkan dan bicara tentang hati. Bagiku hal-hal yang mengenalkan pada hati ada persoalan yang sangat besar. Karena sumber kehidupan kebesaran kelemahan dan kebahagiaan semua bersumber dari hati. Hemat saya, hati adalah jantung kehidupan. Rusak hati kita pemirsa, maka akan rusak segalanya. Aku memang kadang-kadang serba tidak tahu dengan urusan hati sendiri.

Aku mewakili ribuan bahkan jutaan manusia yang bodoh dalam hal pendidikan dan cinta di negeri sinting ini. Pendidikan sesuai dengan falsafahnya bahwa pendidikan adalah bentuk suatu pembebasan, bebas dalam berfikir dan bertindak. Menjadikan manusia life is freedom. Sebaliknya yang terjadi adalah pendidikan adalah tangga gantung diri bagi orang yang melarat seperti aku dan kawan-kawan senasibku.

Kau tau menjadi orang yang miskin secara finasial lebih lagi sakit lagi jika dibarengi dengan miskin ilmu. Ilmu didapat dari pendidikan. Jangan tanyakan soal pendidikan dengan masyarakat Indonesia. Untuk makan sehari-hari saja susah. Sebenarnya aku sedang tidak mau membicarakan soal itu, itu cukup untuk menjadi konsumsi pribadi saja.

Persoalan money, profesi, organisasi family dan hati sudah menjadi keharusan yang dipikirkan sejak dini, harusnya begitu. tapi entah dengan aku. Aku adalah contoh manusia yang terlantar secara hati, adiku eliyas adalah anak yang terlantar secara pendidikan formal, adiku satunya lagi ayu andini adalah anak yang terlantar secara ekonomi, dan orang satu lagi namanya Ikha nama lengkap Nurul Fathiah Riska Isra adalah orang yang terantar secara pendidikan akhlaknya. Sungguh Nama "IKHA" aku tidak akan pernah lupa, meski aku sudah memaafkanya. Perlu aku beritahu kita manusia mudah memaafkan tapi sulit untuk melupakan kejadian yang menyakitkan.

Aku tak ingin menyoal tentang IKHA itu sudah final dari dulu. Sekarang yang ada hanya harapan masa depan, mimpi-mimpi yang akan ku ukir disini atau disana entahlah. Tapi aku sudah punya lampu hijau, dan Kau sahabat hati jangan pernah menyesal telah menelantarkan perasaanku ini. Memang aku tak mengapa, kesakitan telah menjadi obat kehidupan memotivasi aku untuk menjadi pribadi yang kuat dan tangguh dalam mengarungi samudera kehidupan.

Aku memang banyak cerita disini, karena jika dengan sahabat sendiri belum tentu dia punya waktu untk mendengarkan. Biarlah tak mengapa, aku menjadli hidup ini dengan enjoy2 saja. Toh semua akan kembali pada sang pemilik hati ini.

LihatTutupKomentar