Seseorang ini riwayatnya begitu gelap, ups bukan itu maksudnya hampir tidak berminat untuk menulis apapun tentang dia. Hemat ku , Aku tidak peduli dengan orang ini.
Tapi baiklah, ini akan membuatnya sama rata dengan yang lainya. Persamaan derajat dimata wanita yang tiada guna ini sebenarnya, tapi justru tidak mengerti mengapa orang ini begitu berharap.
Begini ceritanya:
Kami bertemu pada awal tahun 2011 di sebuah pelatihan 3 bidang organisasi yang aku geluti, tempatnya di Jember , Jatim. Pelatihan itu hanya berlangsung 3 hari. Waktu yang sangat singkat sekali untuk menumbuhkan butiran kasih apalagi rindu yang akut, begitu aku menamainya. Di salam pelatihan itu seperti biasa aku tak pernah mengurusi hal-hal semacam itu, bagiku sangat klise, dan juga jika orang-orang mengerti aku tidak untuk dekat dengan yang bukan mahrom terliebih jika untuk menjalin buhungan terlarang.
Hubungan terlarang bagiku seperti yang sedang tren sekarang ini yakni budaya "PACARAN" itu memang sudah menjadi komitmenku sejak dulu, sejak aku begitu mudah dilanda rindu, di buncahkan perasaanya dan begitu mudahnya di campakan begitu saja. dan aku berhasil melakukan itu, Maaf diam-diam aku bangga dengan diriku yang tidak PAcaran ini. Meskipun olok-olok dari teman yang bermacam rupa, aku tidak peduli. Bagiku itu adalah menjaga diri dari kerusakan akhlak dan menjauhkan jiwa kita dari maksiat dan rasa galau.
Nah, rupaya paska pelatihan itu, laki-laki yang tengah ku ceritakan ini menjalin komunikasi intens denganku, aku menganggap biasa. Dan tapi rupanya lagi dia mengutarakan niatnya untuk meminangku. Kawan...perlu diketahui, paska pelatihan itu begitu banyak cinta ya mungkin itu cinta...ahhh entahlah apa namanya, yang jelas seseorang yang mengutarakan hal senada lebih dari satu. Lelaki ini dari pulau antah berantah nun paling jauh disana. Bumi cenderawasih, pulau yang memiliki puncak tertinggi di negeriku.
Aku tidak mengiyakan juga tidak menolak. Jujur aku tidak begitu paham dengan hal semacam ini, tapi ada alasanku. Study..aku yang belum menyelesaikan study. Hanya itu.
Luar biasanya tidak hanya dia, tapi juga lelaki dari pulau nan indah di negeri ini yang terkenal dengan tanah lot dan tari kecaknya.
Ku biarkan 2,5 menit berlalu, haripun berganti , bulan..ah biarlah memang sudah seyogyanya seperti itu. Aku tak pernah mengiyakan apalagi menolak, biar mereka sendiri yang berfikir jeli , toh mereka lebih paham dengan urusan ini.
Mengapa tiba-tiba aku begitu ingin menulis ini, entahlah aku dihunjam-hunjam dengan telponya yang tak pernah ku angkat, dengan sms nya yang berdentum-dentum. Beberapa waktu lalu untuk menghindari hal ini, aku ganti no, fb nya ku blokir, kurang ajar sekali diriku. Berani memutuskan tali silaturahim. Aku hanya tak ingin dia banyak berharap dariku yang belum tentu bisa aku penuhi.
Aku tidak mengiyakan juga tidak menolak. Jujur aku tidak begitu paham dengan hal semacam ini, tapi ada alasanku. Study..aku yang belum menyelesaikan study. Hanya itu.
Luar biasanya tidak hanya dia, tapi juga lelaki dari pulau nan indah di negeri ini yang terkenal dengan tanah lot dan tari kecaknya.
Ku biarkan 2,5 menit berlalu, haripun berganti , bulan..ah biarlah memang sudah seyogyanya seperti itu. Aku tak pernah mengiyakan apalagi menolak, biar mereka sendiri yang berfikir jeli , toh mereka lebih paham dengan urusan ini.
Mengapa tiba-tiba aku begitu ingin menulis ini, entahlah aku dihunjam-hunjam dengan telponya yang tak pernah ku angkat, dengan sms nya yang berdentum-dentum. Beberapa waktu lalu untuk menghindari hal ini, aku ganti no, fb nya ku blokir, kurang ajar sekali diriku. Berani memutuskan tali silaturahim. Aku hanya tak ingin dia banyak berharap dariku yang belum tentu bisa aku penuhi.
__________ ________ ____________ ________
Setelah beberap lama, dia datang lagi dengan menurutku itu mengganggu kenyamanaku. Karena pada saat ini aku tengah sedang happy, tanpa terasa ada beban dan tanpa merasa ada yang tersakiti dengan apa yang aku lakukan, dan bahkan aku benar-benar tidak menyangka dan tidak pula menginginkan jika sikapku yang tidak peduli dan acuh tak acuh melah menyakiti sebagian mereka, Maaf karena aku tidak begitu tegas. Bukan itu, sebenarnya hanya tidak ingin ada yang terluka dengan roman yang belum tentu berakhir bahagia ini. Tapi, justru sebaliknya seperti itu.
Aku ini perempuan sok merasa hebat dan kuat tanpa bantuanNya. Padahal aku sangat rapuh seperti boneka yang keropos, hanya percaya diri untuk selalu melakukan yang terbaik itu semua dengan bimbingaNya.
Kau bilang cinta yang bertepuk sebelah tangan, bahkan cinta segitiga.....!!!
Aku memang telah memilih jalanku sendiri, bukan kamu, bukan dia, ini mungkin akan menjadi kejutan bagi sahabat-sahabat dekatku. Biar waktu saja yang menjawab semuanya.
Aku tidak pernah menjalin hubungan serius dengan siapapun, jadi bagaimana bisa ada cinta segitiga.
Bertepuk sebelah tangan, biar yang itu sudah ada yang mengaturnya. Bahkan aku sering berpesan kepada siapapun, seperti
"Senang dan sedih datang dan pergi silih berganti begitu cepat sekali, sebaiknya semuanya itu di nikmati secara sederhana dan apa adanya"
Rupanya sebagian mereka acuh, bahkan mungkin si memang tak berbobot sama sekali tapi jika di cerna lagi, hidup itu memang harus yang sederhana . Allah pun tak suka dengan yang berlebih-lebihan, Jika berlebihan, maka itulah namanya sakit hati mudah sekali menjadi ruang penunggu di rongga dada kita. Duhai manusia jangan terlalu terlena dengan fatamorgana dunia yang fana.
Aku juga bukan yang terbaik, masih banyak kekurangan, yakin saja disana jauh disana Allah sedang menyiapkan yang terbaik bagimu wahai sang pencari hidayahNya.
Aku berdoa semoga mendapat yang terbaik.Terbaik karena dia juga mengharap kebaikan dari NYa.
Aku ingin segera mengakhiri kesan yang ditimbukanya yang tentu saja membuat aku jika berlama-lama akan menjadi bersalah tentunya, MAAf
Barangkali lagu ini cocok kali ya,
Setelah beberap lama, dia datang lagi dengan menurutku itu mengganggu kenyamanaku. Karena pada saat ini aku tengah sedang happy, tanpa terasa ada beban dan tanpa merasa ada yang tersakiti dengan apa yang aku lakukan, dan bahkan aku benar-benar tidak menyangka dan tidak pula menginginkan jika sikapku yang tidak peduli dan acuh tak acuh melah menyakiti sebagian mereka, Maaf karena aku tidak begitu tegas. Bukan itu, sebenarnya hanya tidak ingin ada yang terluka dengan roman yang belum tentu berakhir bahagia ini. Tapi, justru sebaliknya seperti itu.
Aku ini perempuan sok merasa hebat dan kuat tanpa bantuanNya. Padahal aku sangat rapuh seperti boneka yang keropos, hanya percaya diri untuk selalu melakukan yang terbaik itu semua dengan bimbingaNya.
Kau bilang cinta yang bertepuk sebelah tangan, bahkan cinta segitiga.....!!!
Aku memang telah memilih jalanku sendiri, bukan kamu, bukan dia, ini mungkin akan menjadi kejutan bagi sahabat-sahabat dekatku. Biar waktu saja yang menjawab semuanya.
Aku tidak pernah menjalin hubungan serius dengan siapapun, jadi bagaimana bisa ada cinta segitiga.
Bertepuk sebelah tangan, biar yang itu sudah ada yang mengaturnya. Bahkan aku sering berpesan kepada siapapun, seperti
"Senang dan sedih datang dan pergi silih berganti begitu cepat sekali, sebaiknya semuanya itu di nikmati secara sederhana dan apa adanya"
Rupanya sebagian mereka acuh, bahkan mungkin si memang tak berbobot sama sekali tapi jika di cerna lagi, hidup itu memang harus yang sederhana . Allah pun tak suka dengan yang berlebih-lebihan, Jika berlebihan, maka itulah namanya sakit hati mudah sekali menjadi ruang penunggu di rongga dada kita. Duhai manusia jangan terlalu terlena dengan fatamorgana dunia yang fana.
Aku juga bukan yang terbaik, masih banyak kekurangan, yakin saja disana jauh disana Allah sedang menyiapkan yang terbaik bagimu wahai sang pencari hidayahNya.
Aku berdoa semoga mendapat yang terbaik.Terbaik karena dia juga mengharap kebaikan dari NYa.
Aku ingin segera mengakhiri kesan yang ditimbukanya yang tentu saja membuat aku jika berlama-lama akan menjadi bersalah tentunya, MAAf
Barangkali lagu ini cocok kali ya,
Memang benar ku salah
Tak menghargai perasaanmu
Dan menghancurkan rasa cintamu
Saat kuingat dirimu
Harummu yang memeluk nafasku
Yang memberikan ku kehangatan
Terangnya seribu bintang
Tak dapat menyamai cahaya
Keindahanmu dari wujudmu
Dan aku tak mengijinkan
Cahayamu redup karena ku
Dan atas kesombonganku
Andai
Ku tak membuang dirimu
Menjadikan yang kedua
Atas cintaku
Janganlah
Keterpurukanku ini
Membuat kau membenciku
Selamanya dan membunuhku