Money Is God

"Ketika doa-doamu tidak di ijabah-Nya, yakinlah Dia akan menggantikanya dengan yang terbaik untukmu "

Yakin aku dengan kesendirian, kesulitan, ah tak perlu ku katakan ini sebagai kesulitan meski menjerat leher, hingga nafas hampir berhenti di tengah kerongkongan. Kekosongan, hidup terlena lagi-lagi sibuk dan asyik bermesraan dengan dunia yang penuh fatamorgana padahal fana. Sekali-kali bolehlah aku sedikit bermanjaan dengan gemerlapnya dunia yang mendewakan uang sebagai sarana hidup tanpa tertandingi. Iya apalah guna hidup tanpa uang.

Sayangnya uang bukanlah segala-galanya, kawan jangan gelap mata dengan uang, itu benda yang tak bisa kau bawa ke dalam kubur itupun jika kau percaya adanya kematian setelah hidup ini. Uang bisa menggelapkan matamu, lihat saja cerita-cerita di sinetron atau film, memang hanya cerita fiktif tapi  hal itu jangan pernah di pungkiri ada jua di kehidupan nyata. sudahlah tak perlu panjang-panjang bicara tentang hal ini, membosankan!



Dulu suatu bangsa bisa hidup aman di tengah-tengah padang pasir atau hutan. Sekarang tidak. Ilmu pengetahuan modern mengusik siapa saja dari keamanan dan kedamaianya. Juga manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai individu tidak tidak lagi bisa merasa aman. Dia di kejar-kejar selalu , karena ilmu pengetahuan modern memberikan inspirasi dan nafsu untuk menguasai: alam dan manusia sekaligus. Tak ada kekuatan lain yang bisa menghentikan nafsu berkuasa ini kecuali ilmu pengetahuan itu sendiri yang lebih unggul, di tangan manusia yang lebih berbudi.

Jika di zaman yang semodern ini kau masih berkutat dengan hanya menghitung bintang di langit, lihatlah Neil Amstronmg sudah merasai memijak bulan, maka kau akan tertinggal!. 

Tidak bisa di pungkiri sekarang ilmu pengetahuan telah menjadi mesin-mesin penguasa bagi manusia, sangat bermanfaat bagi yang memanfaatkan nya secara baik dan benar jika keliru, maka seperti anak-anak kita, remaja kebanyakan saat ini.
Benar juga budaya populer telah menggerogoti kita, remaja2 tanggung tengah terbuai oleh hal itu
  Ahhh kepenatan ini sungguh tak harus di mulai disini,biar ini bukankah untuk konsumsi pribadi jadi tak perlu ada orang yang membaca kemudian menanmkan komentarnya di sini.

menulis ini setengah sadar setengah mengigau, entahlah. yang penting bisa di baca sendiri dan besok akan ku baca ulang dan ku perbaiki. itu dulu

bahasa di tulisanku ini terpengaruh juga dengan bahasa pak pram yang eksotik(kataku)
LihatTutupKomentar