Bukan Maksud Hatiku

"Jangan menghakimi seseorang, itu otoritas Tuhan!"

"Kamu  punya otoritas, tapi kamu bukan Tuhan!" ku paksa diri ini percaya dengan justifikasi pikiran juga.

"Harus sudah adil sejak dalam pikiran!" semakin berdengung di telingaku sendiri, bergejolak di hatipun.


MAAF, aku sedang tidak dalam bercerita, begini saja, ini bukan bualan, memang ini tak pantaslah di contoh, hanya sekedar goresan yang ke sekian kalinya, tentang keluh kesah yang tiada berujung, tentang semua keinginan yang terlalu berlebihan, ahh bagaimanalah,?

Bagaimanalah awal untuk membuka kisah ini, apa sudah semakin sombongnya diri yang pura-pura berkuasa atas diri yang sebenarnya rapuh ini. hanya nasehat untuk diri sendiri.!


Sudah, begini saja, ini sangat sederhana, mudah di cerna:


Kau harus menjaga perasaan seseorang, jika tidak maka biarlah Tuhan yang membalasnya. Sejuta kali lipat kau perlakukan dia semacam itu?

Berjuta-juta kau goreskan luka di hatinya, sungguh sakit meredang, dan benarkah dia akan bersungguh-sungguh dan bertekad tidak akan membalasnya atau memaafkan mu, mana ada yang tau.? Atau kau memilih biar Tuhan saja yang membalasnya, sudahlah serahkan semuanya pada Tuhanmu, kau masih bertuhan Tak??


Siapa dapat melarang orang jatuh-bangun cinta? Dewa pun tidak mampu.

 kan dalam Babad Tanah Jawi sudah ada hal-hal yang di ceritakan bagaimana  Batara Guru, seorang Dewa tergila-gila pada seorang wanita bumi? Batara kala yang berkuasa mutlak atas waktu itupun tak mampu menahan, apalagi mematahkan kuasa cinta.



Memang tidak ada yang melarang! bagaimana manusia yang menyemai anak beranaknya, menyemai keturunan di muka bumi ini tanpa ada cinta, sudah ...sudah janganlah begitu mengiba dan menangisi yang sudah usai, menyesal itu selalu datangnya di penghabisan.

 Sebelum orang salah dalam menilai, sebaiknya kau luruskan dahulu. Kebanyakan mereka salah tingkah, dikiranya kau menyubur harapan pada mereka. Kau juga tak bedakan mana motivasi dan manapula perhatian.


Dan memang jika mereka jatuh hati padamu, itu bukan urusanmu, tapi urusan mereka. Egois sekali, setiap yang terjadi di bawah kolong langit adalah urusan setiap orang yang berfikir.Sayangnya kau lebih memikirkan dirimu dan begitu menutup hatimu dengan sebuah kebohongan nyata, bohongkan jika kau juga pernah memberikan sepotong hatimu untuk salah satu dari mereka?..ahhh sudahlah tidak ada waktu untuk mengelak, kau sudah tertangkap basah.


Begitu banyak yang sudah kau korbankan persaanya, demi mendapatkan sepotong hatimu, sudah gila memang kau? kau akan merasakanya nanti, hingga genap usiamu, kau akan kekosongan, kesepian, kesendirian, sudahlah alamat itu akan tertuju padamu, sudah pasti. Jika kau tidak belajar membuka hatimu mulai saat ini, sepertinya belum terlambat.


itu Mr. T, lalu bagaimana dengan Mr. A...?

Maka dia lain lagi, dia adalah raksasa yang semakin banyak makan semakin lapar.

Mau tak mau khayalku menampilkan buto ijo, raksasa dalam cerita wayang nenek moyangku. jahat sekali aku?


Tapi bagaimana juga dengan  manusia tanpa alas perasaan itu, dan hanya mementingkan nafsu belaka.

Dia sungguh seorang pembujuk yang kobar, penggoda yang menyesatkan.Ya Tuhan, BODOH kau, sesat juga kau di buatnya. Kau serahkan juga sepotong hatimu untuknya, BODOH nya, kau kalah dengan setan yang lebih merajai dan menguasai dirimu.

Kau harus kembali ke jalan Tuhanmu. Dengan begitu, doa-doamu pun takan berhenti mengalir bak sungai nil yang kemilau selalu tercurah untuknya, agar di berikan hidayah dari Tuhanya.

Kau tak boleh menjustifikasi, bahwa apa yang dia lakukan semuanya keliru,? buktinya dengan caranya yang lebih menyerupai manusia tak beradab tak berpendidikan dan tak pula berTuhan itu , dengan luka yang dia goreskan itu tidaklah semuanya kelirukan.?  Yakini saja bahwa itu yang terbaik  buatmu sebagai teguran awal dari Tuhanmu, agar lebih dekatlagi dengan Tuhanmu, ya meski selama ini kurang dekat apalagi denganNya. 

Jangan gegabah, kebaikan yang kau beri apapun itu tak perlu di umbar-umbar, karena itu bisa saja mendekati, riya, sombong dan ujub.

Doaku : Ya Rabb ku, ajari aku untuk ridho dan ikhlas atas kebahagianya, ya Rabb jika dia begitu tersesat di jalanMu, maka jangan ragu untuk menegurnya,  berikanlah hidayahMu kepadanya, tambahkanlah keshalehan dalam dirinya, semoga mereka yang pernah tertambat hatinya disini, Engkau rahmati dan mendapat pula yang terbaik. Ya dengan siapa lagi mengharap kebaikan untuk hamba-hambaNya yang baik jika tidak dengan Allah saja.


Dia sang pemilik skenario kehidupan, sekaligus sutradaranya, manusia bisa apa.?

Endingnya masih misteri, jangan pernah bertanya itu rahasia Tuhan.


cerita semakin jauh ,

Jauh sekali seolah-olah tak membutuhkan lagi bumi sebagai tempat berpija


semua orang yang berfikiran waras dan perperasaan akan ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang memang berjiwa kriminil, biarpun dia terpelajar.

cc: satu cacatan untuk 2 orang yang bertolak belakang, ini hanya sebentuk kekesalan sesaat, semoga maaf akan menyertai hati kita.



LihatTutupKomentar