Keluarga Sakinah: Pilar Kehidupan yang Diberkahi

 



Oleh : Suripah, S.Kom.I (Penyuluh KUA Kec. Pematang Tiga Bengkulu Tengah)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia berpasang-pasangan agar mereka hidup dalam ketenangan dan kasih sayang. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, teladan dalam membangun rumah tangga yang penuh berkah.


Saudara-saudari sekalian yang dirahmati Allah, tema yang akan kita bahas hari ini adalah tentang keluarga sakinah, sebuah tujuan yang diidamkan oleh setiap rumah tangga Muslim. Keluarga sakinah bukan hanya sekadar keluarga yang rukun, tetapi juga keluarga yang diliputi ketenangan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah ﷻ.


Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21)


Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan utama dari pernikahan adalah menghadirkan ketenangan (sakinah), kasih sayang (mawaddah), dan rahmat (rahmah). Namun, untuk mencapai keluarga sakinah, diperlukan usaha, kesabaran, dan komitmen dari setiap anggota keluarga.


Keluarga sakinah dibangun di atas pondasi yang kuat, yaitu keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Pasangan suami istri harus menyadari bahwa rumah tangga bukan hanya ikatan duniawi, tetapi juga sarana untuk meraih ridha Allah. Oleh karena itu, pernikahan harus didasarkan pada niat yang lurus dan ikhlas.


Komunikasi yang baik antara suami dan istri menjadi kunci utama dalam membangun keluarga sakinah. Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk selalu berlemah lembut dalam berbicara dan memperlakukan pasangan dengan penuh kasih sayang. Kata-kata yang baik dan sikap yang lembut akan menciptakan suasana yang harmonis dalam rumah tangga.


Selain itu, penting bagi suami untuk menunaikan kewajibannya sebagai pemimpin dalam keluarga. Seorang suami yang bertanggung jawab adalah mereka yang membimbing keluarganya dalam kebaikan dan memastikan kebutuhan lahir dan batin mereka terpenuhi. Sebagaimana firman Allah:


"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka telah memberikan nafkah dari hartanya." (QS. An-Nisa: 34)


Di sisi lain, seorang istri yang shalihah adalah mereka yang taat kepada Allah dan suaminya dalam hal kebaikan. Mereka menjaga kehormatan dirinya dan keluarganya, serta selalu mendukung suami dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin keluarga.


Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga sakinah akan mendapatkan pendidikan akhlak dan agama yang baik. Orang tua bertanggung jawab untuk membimbing anak-anak mereka agar menjadi generasi yang beriman dan berakhlak mulia. Rasulullah ﷺ bersabda:


"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain faktor internal, lingkungan juga berperan dalam membentuk keluarga sakinah. Oleh karena itu, keluarga harus berusaha menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat dan memilih lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan iman dan akhlak.


Ujian dalam rumah tangga adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, dengan kesabaran dan sikap saling memahami, setiap masalah dapat diatasi dengan bijaksana. Rasulullah ﷺ memberikan contoh bahwa dalam menghadapi perbedaan dan konflik, seorang Muslim harus mengedepankan kesabaran dan mencari solusi yang terbaik.


Doa menjadi salah satu senjata utama dalam menjaga keharmonisan keluarga. Seorang suami dan istri hendaknya senantiasa berdoa kepada Allah agar diberikan ketenangan, keberkahan, dan keturunan yang shalih. Salah satu doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an adalah:


"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74)


Sebagai penutup, marilah kita berusaha membangun keluarga sakinah dengan menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah memberkahi setiap rumah tangga kita dengan cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan yang hakiki.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

LihatTutupKomentar