Tulis...Tulis...Tulis...!!!
Tidak ada pilihan lain...!
Aku harus terus menulis, karena berhenti atau mundur berarti hancur.
Aku bukan orang yang ahli dalam teori menulis apalagi prakteknya tapi keyakinan dalam sanubariku aku pasti bisa. Hanya saja kadang terhambat soal waktu juga kesibukan dan ide tulisan
Aku sudah menentukan jenis tulisan yaitu fiksi. Maka mulailah aku menulis berdasarkan pengalaman pribadi. Lalu aku banyak mencari tau via google. ku temukan artikel dari tere liye, Katanya jika kita menulis berdasarkan pengalaman maka setelah habis pengalaman itu di tuliskan maka akan habis pulalah ide tulisan itu.
Dalam hati aku membernarkan tapi jika tidak maka kapan lagi aku akan menulis.
Aku menulis kapan aku mau, di buku catatan khusus, di kertas yang kutemukan, di komputer kantor, di blog ini ketika terkoneksi internet namun yang paling banyak adalah mandek di pikiran saja. Banyak sekali ide-ide yang muncul secara tiba-tiba dan aku tak sanggup harus menguraikanya dimana karena waktu itu terkadang aku masih di perjalanan, di toilet atau sedang mau beranjak tidur.
Ada beberapa yang ku catat di buku khusus,nanti setelah waktu senggang akan ku tulis ulang. Tapi, malangnya apa yang sudah ku catat tak lagi menarik seperti yang ku bayangkan kemarin. Maka dari itu aku menulis masih serabutan. Ups..dan satu lagi aku merasa sangat malu ketika tulisanya harus di baca oleh orang. Whats...? iya malu dong, kisah klasik masa lalu.
Lalu bagaimana? Aku punya inisiatif bahwa ditulisanku yang fiksi dan seolah-olah nyata itu ya ku fiksikan lagi secara menyeluruh meski tak sempurna.
AKu banyak membaca karya Dan Brown, Pramodya Annata Toer dan paling suka karya gokil Andrea Hirata, iya gokil kataku meski syarat makna. ahh Dan Brown ini inspirasiku untuk membuat tulisan yang agak sedikit horor,dan kata-katanya mengalir deras lewat gaya Pram. Wah bukan gue banget ya.
|