Jatuh Hati pada Dia Sahabat Sendiri

friendship

Sekali aku jatuh hati, dunia menertawai...!!! apa salahku ??? terlalu polos atau bodohkah aku ???

aku tidak peduli dengan muka yang harus di sembunyikan dimana ketika bertemu dengan dia nanti.
Aku malu sekali, tapi sungguh aku mencoba mengubur malu itu, meski ia bangkit lagi, lalu ku kubur lagi dan bangkit lagi, begitulah seterusnya entah sampai kapan. Sama hal nya dengan rasa itu. Aku menamainya Rasa Yang tertinggal. Yang dengan paksa hari ini ku kubur kemudian esok pagi bangkit lagi, begitulah seterusnya , tak tau entah sampai kapan akan berakhir aniaya yang bukan menjadi haku sendiri. 

Karena aku tidak bisa menyembunyikan perasaanku, maka sekali aku jatuh hati dunia tahu karena aku membiarkan dengan sengaja tanpa ku tutup2i selalu update status di dunia maya, seperti saat ini. Aku tidak peduli, semua akan menjadi catatan sejarah pada masa tua, jika aku diberikan umur panjang nantinya. Dan yang membaca juga hanya diriku seorang.

Catatan ini ku namai catatan yang tercecer. Maka mulailah aku update status di fb seperti berikut ini :

Aku merasa sedang dipermainkan oleh nasib, tenggelam ke dalam mimpi berlapis-lapis, mimpi yang di dalamnya ada mimpi lagi, lagi dan lagi.

Kita boleh saja bermimpi sesuka hati... tapi jangan karena mimpi itu belum tercapai lantas kamu putus asa

Sejatinya, rasa sakit bukanlah sesuatu yang menjadikan seseorang lemah. Tapi untuk memberikan suatu kekuatan yang mendorong seseorang lepas dari keterpurukan.

Jodoh kita adalah cerminan dari diri kita, kalau mau jodohnya sholeh ya kita harus sholeh dulu, kalo mau jodoh yg berilmu ya kita harus jadi orang yg mau belajar, kalo mau jodohnya kaya ya kita harus dermawan...
Bercerminlah dahulu, dan jujur pada diri sendiri, lalu tentukan kamu mau jodoh yg seperti apa.
Intinya, Allah akan memberikan yang terbaik bagiNya untuk kita, dan yg terbaik

Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik.”
 

Orang yang cemburu sepertiku, jika bercermin membelah cermin. Jika Pemilu-menjual suara. Jika tak punya uang-jadi penipu. Jika punya uang-jadi rentenir. Jika menjadi supporter-menyalah-nyalahkan wasit. Jika mencintai-menyakiti. Jika menjadi politisi-korupsi.
 
Aku ceritakan kesedihanku kepada sungai agar sungai mengajariku bagaimana mengalir tanpa sedikitpun mengeluh.

"Kita bisa menukar banyak hal menyakitkan yang dilakukan orang lain dengan sesuatu yang lebih hakiki, lebih abadi. Rasa sakit yang timbul karena perbuatan aniaya dan menyakitkan itu sementara. Pemahaman dan penerimaan tulus dari kejadian menyakitkan itulah yang abadi.

Belajarlah sabar sebagaimana sabarnya ulat yang menanti menjadi kepompong,
Begitupun sang kepompong harus bersabar sebelum menjadi seekor kupu-kupu yang indah.

Belajarlah sabar sebagaimana sabarnya kaktus yang bertahan di padang pasir yang panas,
Sabar untuk menanti mekarnya kuncup bunga sebagai penghiburnya.

Belajarlah sabar sebagaimana sabarnya bumi menanti hujan yang turun dari langit.

“Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan, meski secuil, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama perasaan itu."

Mekar sudah rasa yang tertinggal itu, aku mulai berharap yang tidak-tidak, tapi aku akan jika menjadi sahabat, maka aku akan jadi sahabat yang terbaik dan jika diperkenankan oleh Allah menjadi istri maka aku akan menjadi istri yang Terbaik.

Aku akan memberikan yang terbaik pada siapapun. Termasuk dengan orang yang menanamkan sejuta pisau ke dalam dada.       

 
LihatTutupKomentar