Jumat, 21 Maret 2014
Catatan 22 Maret 2014
Sungguh manusia diciptakan dengan kelebihan berikut kekurangan masing-masing. Jangan pernah merasa diri tidak berarti, karena setiap helai daun yang jatuhpun sudah menjadi ketentuanNya, apalagi kita manusia, insan yang paling sempurna.
Aku dan berpuluh-puluh muslimah lainya adalah contoh sebagian kecil komunitas yang berbakat dalam hal perkumpulan organisasi sosial masyarakat, terlebih lagi untuk ngerumpi. Betapa Aku melihat setiap orang memiliki hal yang biasa nya tidak dimiliki oleh diriku sendiri. Aku pasrah dan aku menerima apapun yang di gariskan Allah kepadaku dengan penerimaan yang ikhlas dan agung.
Aku selalu bersyukur karena nikmat hari ini masih bisa di rasakan. Hari ini harus lebih baik dari kemarin, esok harus lebih baik dari hari ini.
Aku sangat berbahagia ketika hati tak terpaut cinta dengan siapapun. kosong, be happy, spirit dan enjoying with my life. Aku menikmatinya, disamping harus tau diri berapa usia sekarang ini. Sungguh aku tak punya pengharapan dengan siapapun. Hanya ingin fokus mengejar cita-cita.
Cinta, dulu aku punya, aku aku kuburkan dengan paksa perasaan itu, alhasil aku bisa, meski sakit mendera tapi tak mengapa, itu adalah resiko yang harus aku berani menanggungnya.
Selanjutnya, mohon maaf pada diri sendiri jika aku seperti orang yang tak berperasaan, perempuan yang tak memiliki perasaan atau apalah namanya, karena aku hanya ingin menjadi diriku sendiri berikut dengan kekuranganya.
Sungguh hal yang bersinggungan dengan perasaan, hati akan ku abaikan. Maaf sekali lagi, aku berdoa pada Allah agar dimatikan saja rasaku ini. Aku ingin segera waktunya tiba atapi belum diijabah. Baik inilah ending dari persekutuan terlarang dengan hati yang terlalu cinta keindahan dunia. saatnya ku akhiri semua itu.
Kembalilah pada Robbi Izzati sang pemilik hati sanubari. Aku mengaharapkan hati ini selalu bersyukur dan hanya berharap dan cinta pada Allah saja. Cinta pada dunia hanya sekedarnya karena harus bertahan dengan nyawa yang harus tetap dipelihara guna mencari bekal akhirat.
Sungguh manusia diciptakan dengan kelebihan berikut kekurangan masing-masing. Jangan pernah merasa diri tidak berarti, karena setiap helai daun yang jatuhpun sudah menjadi ketentuanNya, apalagi kita manusia, insan yang paling sempurna.
Aku dan berpuluh-puluh muslimah lainya adalah contoh sebagian kecil komunitas yang berbakat dalam hal perkumpulan organisasi sosial masyarakat, terlebih lagi untuk ngerumpi. Betapa Aku melihat setiap orang memiliki hal yang biasa nya tidak dimiliki oleh diriku sendiri. Aku pasrah dan aku menerima apapun yang di gariskan Allah kepadaku dengan penerimaan yang ikhlas dan agung.
Aku selalu bersyukur karena nikmat hari ini masih bisa di rasakan. Hari ini harus lebih baik dari kemarin, esok harus lebih baik dari hari ini.
Aku sangat berbahagia ketika hati tak terpaut cinta dengan siapapun. kosong, be happy, spirit dan enjoying with my life. Aku menikmatinya, disamping harus tau diri berapa usia sekarang ini. Sungguh aku tak punya pengharapan dengan siapapun. Hanya ingin fokus mengejar cita-cita.
Cinta, dulu aku punya, aku aku kuburkan dengan paksa perasaan itu, alhasil aku bisa, meski sakit mendera tapi tak mengapa, itu adalah resiko yang harus aku berani menanggungnya.
Selanjutnya, mohon maaf pada diri sendiri jika aku seperti orang yang tak berperasaan, perempuan yang tak memiliki perasaan atau apalah namanya, karena aku hanya ingin menjadi diriku sendiri berikut dengan kekuranganya.
Sungguh hal yang bersinggungan dengan perasaan, hati akan ku abaikan. Maaf sekali lagi, aku berdoa pada Allah agar dimatikan saja rasaku ini. Aku ingin segera waktunya tiba atapi belum diijabah. Baik inilah ending dari persekutuan terlarang dengan hati yang terlalu cinta keindahan dunia. saatnya ku akhiri semua itu.
Kembalilah pada Robbi Izzati sang pemilik hati sanubari. Aku mengaharapkan hati ini selalu bersyukur dan hanya berharap dan cinta pada Allah saja. Cinta pada dunia hanya sekedarnya karena harus bertahan dengan nyawa yang harus tetap dipelihara guna mencari bekal akhirat.