Senandung Rindu


Catatan 25 maret 2014

Musim berganti, angin berlalu. Setiap saat setiap waktu. Rasaku belum juga berlalu, yang lalu pernah ku beritahu itu hanya pergi jauh sebentar saja, sisanya ada hingga saat ini.  Aku hanya membisu , doa-doaku entahlah. Aku merasa tidak percaya dengan apa yang aku lakukan meski sadar diri masih menapak dibumi pertiwi.

Setiap saat aku merasa kelemahan yang semakin jadi dan bertambah-tambah. Aku memohon sejuta ampunan dengan palsunya dunia dan hati yang terus terlukai dengan keporoposnya diri hina ini.

Aku menjadikan ini sebuah mimpi. Mimpi masa depan yang indah bersama mekarnya taman hati dan perasaan yang bekali-kali dihianati oleh diri sendiri. Semua itu dipaksa. Dikubur bersama waktu. Aku pasti sudah keliru.

Bagaimana jika mulai hari ini aku harus mensyukuri dengan apa yang telah diberikaNya padaku, apapaun itu meski tentang perasaanku yang telah layu. Akan ku semai dan ku buat seindah mungkin. Restui Aku ya Tuhanku. 

Tuhan aku tanpaMu hidupku menderita, sunyi hati kelam jiwa bagai terpenjara.
Tuhan biarkan kini aku dalam rahmatMu, meski jatuh dan terbangun ku tetap bertahan.
Best friends Forever


Lihatlah dan persahatan kami begitu anggun, tanpa mengenal waktu, usia dimana tempat. Semua kami lalui dengan keindahan bertemakan syurga kesederhanaan dan kegembiraan.

Semua telah bergantikah? dengan bersemainya rasa itu, rasa kaldu semu? hahahaa maaf aku ingin menertawai diriku sendiri, tertawa getir, menahan iba persaan itu.

Merindukanmu setiap waktu, memandangmu tiada jemu. Betapapun menjengkelkanya kalian, betapapun sangat menyebalkanya kalian. kalian tetap berada di hatiku selamanya. bahkan kadang air mataku mengalir demi melihat kebahagiaan kita dulu tidak bisa dirasakan sekarang.

Aku berkompromi dengan waktu, bolehkan mengulang masa-masa indah dulu. Aku tidak tahu karena waktu hanya bisu.

Dunia semua palsu, kau mengandalkan aku, kau telah benar-benar keliru, tunggu saat sang pemilik kehidupan bertemu.

Aku akan mengenang yang indah-indah saja tentang semua itu, selebihnya birlah berlalu bersama waktu dan separuhnya lagi malu.

@@@@@@@@@@@@@@To be Continue@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

LihatTutupKomentar