Mendidik Anak dengan kelembutan.

 "Rasulullah SAW telah memberikan teladan tentang kasih sayang kepada anak-anak. Bahkan, Nabi akhir zaman itu dijuluki sebagai bapak para anak yatim."

Anak yang patuh bukanlah dibentuk dengan cara kekerasan atau hukuman. Kepatuhan pada anak justru bisa dimunculkan dari kesadaran dalam diri anak tersebut serta kelembutan. Orangtua sebaiknya mendidik kepatuhan anak dengan cara yang membuatnya menyadari bahwa kepatuhan adalah nilai positif.
Anak-anak yang Mi dampingin di Pondok usianya berkisar antara 12-14 th , usia yang fantasti dimana  anak-anak memiliki  rasa ingin tahu dan kecenderungan meniru. Fase pubertas, mungkin untuk yang pertama kalinya. Banyak cerita menarik mengenai hal ini,tapi Mi tidak akan berbagi cerita itu tapi lebih kepada bagaimana jika Misses adalah seorang pendidik, bisa mendidik anak-anak dengan kelembutan bukan kekerasan dan hukuman. Mi biasa melakukan hal-hal sederhana di bawah ini, let;s ceck It Out:

1.  Menanamkan Rasa Percaya Diri Pada Diri Anak
Secara umum, sebagian anak yang memasuki usia pubertas ada yang mengalami rasa takut yang berlebihan dalam banyak sisi kehidupannya, seperti takut bertemu dengan para tamu, takut menghadapi ujian, takut berbicara di tengah masyarakat mana pun atau momen apa pun karena khawatir dikritik atau salah. Kelompok anak ini mengalami krisis kurang percaya diri, merasa tidak aman dan nyaman akibat pendidikan yang salah, terutama sikap ketergantungan pada orang lain. Terkadang timbul hal-hal lainnya, seperti tidak mampu berbicara, malu, stres, cemas dan sebagainya. disini Mi mengajak anak-anak untuk terus aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif seperti aktif berorganisasi dll

2. Menanamkan Norma-Norma Islami
Tidak dapat disangkal lagi, ini merupakan hal yang amat agung yang mesti diperhatikan para orangtua. Sebab norma ini berpedoman pada akidah yag diambil dari prinsip-prinsip yang mulia. Ia tidak akan bertentangan dengan perkembangan zaman dan tempat karena ia berasal dari Allah subhanahu wata’ala. Karena itu, adalah kewajiban para pendidik untuk menanamkan norma-norma yang menyeru kepada keadilan, persamaan (egaliter), persaudaraan, kecintaan, dan toleransi dalam berinteraksi dengan manusia itu. 
 
 3. Bersikap lembut
Anak umumnya tidak dapat merespon dengan baik bila kita menghadapi mereka dengan bentakan atau amarah. Tegas bukan berarti harus bersikap keras, Anda bisa lebih lembut. Coba untuk mengerti perasaan mereka dan tekankan bahwa mereka harus bisa mengikuti peraturan dan arahan Anda. Siapapunakan suka dengan kelembutan terlebih-lagi anak-anak yang masih belajar meiru. Bahkan Mi sering memanggil dengan panggilan sayang, ini akan menumbuhkan rasa kedekatan secara personal kepada diri si anak.

4. Beri contoh
Ini adalah cara yang paling efektif untuk membuat anak patuh. Beri contoh pada mereka apa yang harus mereka perbuat. Jangan sampai mereka justru melihat Anda melakukan hal yang Anda larang kepada mereka.

5. Puji mereka
Jangan ragu untuk memuji dan membesarkan hati mereka ketika mereka melakukan hal yang kita inginkan. Dengan begitu mereka akan merasa lebih dihargai atas usahanya. Biasanya Mi juga sering memberikan hadiah untuk anak-anak yang memiliki prestasi, misalnya tahfiznya paling banyak, supaya untuk memotivasi dan menumbuhkan semangat kepada yang lainya, nerlomba-lomba dalam kebaikan dan berkompetisi secara sehat.

6. Menjelaskan hal kepada mereka
Jelaskan kepada mereka maksud dan tujuan baik Anda menetapkan aturan pada mereka, sehingga mereka mengerti kenapa mereka harus mematuhi peraturan yang Anda buat. Kenakalan mereka hanya sesaat itu wajar jika nantinya mereka sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah ,mereka akan sadar dan menempuh jalan yang kita contohkan.

Demikianlah, sebaiknya mendidik anak-anak dengan kasih sayang, cinta dan kelembutan...insyaallah anak kita akan mejadi pribadi yang sholeh/sholeha.











LihatTutupKomentar